CERPEN_ ILMU BAROKAH
21:41 Tue, 22-Feb-2022 | Sekolah | by

Saat itu keadaan di langit sedang cerah. Sang bulan menunjukan senyum
sabitnya yang indah. Tak lupa pada para bintang yang meramaikan suasana di langit
gelap.
Malam itu seorang ustadz sedang mengajarkan ilmu kepada para santri.
Disela-sela ustadz menerangkan materi. Tiba-tiba ada seorang santri yang
mengangkat tangan tanda mau bertanya.
“ Ustadz boleh saya bertanya?” Tanya sang santri.
“ Boleh. Mau tanya apa, Ham?”
“ Barokah itu apa sih, ustadz?”
“ Pertayaan yang bagus, Irham.”sahut Ustadz tersebut dengan senyuman
“ Barokah itu adalah sesuatu yang bertambah. Contohnya itu seperti rezeki.
Jika kita punya rezeki yang didapatkan dengan cara halal maka rezeki itu bisa
dikatakan barokah. Karna, apa yang kita dapatkan itu bersumber dari kejujuran kita.
Dan jika kita mendapatkan rezeki dengan cara yang curang ataupun haram maka
rezeki yang didapatkan itu berkurang. Walaupun rezeki yang didapatkan itu
bertambah banyak namun sejatinya harta tersebut berkurang karna tidak barokah.
Disuatu saat nanti harta tersebut akan berkurang dengan sendirinya dengan cara
yang tak terduga, seperti toko atau kantornya kebakaran, orang yang disayang sakitsakitan sampai mengeluarkan biaya pengobatan yang sangat besar.” Terang Ustadz
tersebut kepada para santri. Para santri itu tampak senang dengan penjelasan sang
ustadz.
“ Ooo… seperti itu ya ustadz.” Ucap Irham yang tampak puas dengan
penjelasan ustadz tersebut.
“ Tadz. Kalau ilmu yang barokah itu seperti apa?” tanya santri lain .
“ Nah bagus pertanyaan itu. Ustadz ada cerita tentang ilmu yang barokah
kepada kalian. Kalian mau dengar?” tanya Ustadz tersebut kepada seluruh santri yang
ada dikelas.
“ Mauuuu.” Jawab para santri dengan senang dan serempak.
“ Baik jadi critanya begini. Disalah satu pondok pesantren yang ada di Jawa
Timur. Ada seorang santri yang dipesantren itu tidak pernah mengaji dan hanya
melaksanakan semua perintah kyainya. Santri tersebut tidak pernah menyenuh kitab
yang dia punya. Sebenarnya dia sangat ingit ikut mengaji Bersama santri lainnya. Saat
dia mau berangkat mengaji ada saja tugas yang diberikan kepadanya. Contohnya
seperti saat dia mau berangkat ikut ngaji pagi, kyai memanggilnya untuk disuruh
mencari kayu bakar. Tanpa pikir Panjang santri tersebut langsung pergi mencari kayu
bakar dihutan dekat pesantern. Setelah mendapatkan kayu bakar yang dibutuhkan
santri tersebut bergegas pulan secepat mungkin agar bisa menysul. Tapi sayangnya
saat dia sampai didepan gerbang para santri sudah turun dari kelas ngaji paginya
maing-masing. Dalam hati dia sangat kecewa tidak bisa ikut ngaji. Tapi santri tersebut
harus ikhlas. Santri tersebut melangkahkan kaki ke tempat dia biasanya menaruh
kayu bakar.”
“ Pada suatu hari, saat santri tersebut sedang menyapu halaman pesantren.
Dia dipanggil sang kyai. Santri tersebut bergegas menemui kyainya. Ternyata si santi
disuruh mencari cincin akik yang tak sengaja dijatuhkan ketempat sampah oleh anak
kyai. Si santri mencari ketempat sampah yang ditunjukan oleh anak kyainya. Saat
santi tersebut melihat ketempat sampah ternyata sudah kosong. Mau tak mau santri
tersebut harus mencari ditempat pembuangan sampah.”
“ Santri tersebut terus mencari. Memilah-milah sampah sampai berhari-hari.
Walaupun sampah berdatangan terus-menerus si santri terus berusaha mencari
cincin akik kyainya. Setelah melewati hari-hari yang penuh dengan perjuangan.
Akhirnya santri tersebut berhasil menemukan cincin akik kyainya. Sang santri lalu
membawa cincin tersebut kehadpan kyainya. Sang kyai tersenyum lalu berkata
kepada santri tersebut untuk boyong.”
“ Nopo’o kulo kudu boyong? Kulo tasek dereng nderek maos kaleh
panjenengan.” Santri tersebut mencoba mencari alasan kenapa dia harus boyong.
Padahal belum sekalipun si santri ikut mengaji dipesantren. (kenapa saya harus
boyong? Saya masih belum ikut ngaji )
“ Ilmuku wes entek. Sak iki kowe balik o mbanguno pondok an neng omahmu.”
Terang sang kyai. (ilmuku sudah habis. Sekarang kamu pulang bangun pesantren di
daerahmu)
“ Santri tersebut menuruti perintah Ustadz untuk pulang kerumahnya dan
membangun pesantren disana. Sampai saat ini, pesantren yang didirkannya menjadi
pesantren yang besar dan si santri menjadi kyai yang terkenal di Jawa Timur” ucap
ustadz mengakhiri cerita.
“ Jadi agar ilmu yang kita peroleh itu barokah. Kita harus ikhlas menjalani
semua perintah ustadz dan kyai. Kita juga harus sabar, semangat dan juga patuh
dengan begitu inyaallah ilmu yang kita dapat dan peroleh akan barokah.” Lanjut
ustadz memberikan penjelasan kepada para santri.
---||---
Kring…. Kring….
Bunyi bel berbunyi menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan berakhir.
“ Semoga ilmu yang kita pelajari bisa barokah dan bermanfaat bagi kita semua.
Kita tutup pembelajaran dengan doa. Berdoa mulai.” Sang ustadz memimpin doa
sebelum pulang.
“ Sekian dari ustadz, wassalamualikum wr.wb.”
“ Waalaikumsalam wr.wb.” jawab santri dengan kompak
Ustadz pergi meninggalkan kelas. Disusul para santri yang pergi meninggalkan
kelas untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing
Penulis : Moh. Arju Ridho Maulana
Cerpen Harapan 2 Lomba HAB_KEMENAG
Siswa XII Teknik Pengelasan